您的当前位置:首页 > 时尚 > Cerita Rumah BUMN Jakarta Jembatani UMKM 'Sambal Kawani' hingga Menembus Pasar Internasional 正文
时间:2025-06-01 06:08:40 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Sambal Kawani menjadi salah satu usaha yang muncul karena pandemi Covid-19. quickq中文官网入口
Sambal Kawani menjadi salah satu usaha yang muncul karena pandemi Covid-19. Berawal dari usaha ayam goreng rumahan yang tumbang karena situasi saat itu, Sambal Kawani kini justru mampu masuk ke pasar luar negeri.
Daniel Hendra, pemilik Sambal Kawani, menceritakan bahwa pandemi Covid-19 justru menjadi titik balik bisnisnya. Sebelum pandemi, Daniel mengelola restoran ayam goreng di sebuah wisma di Kelapa Gading dengan omzet mencapai Rp3,5 juta per hari.
Namun, situasi berubah drastis saat pandemi melanda. "Orang-orang bekerja dari rumah dan food court jadi sepi. Pemasukan menurun drastis," kenangnya.
Di tengah tantangan tersebut, Daniel menemukan peluang baru. Ketika beberapa pelanggan akhirnya kembali menyantap ayam gorengnya, ia menyadari bahwa sambal adalah produk yang menjadi faktornya. Bahkan, tidak hanya digemari pelanggan lokal, sambal tersebut juga menjadi penghibur bagi mereka yang merindukan cita rasa masakan rumahan Indonesia.
Hal ini mendorong Daniel untuk berpikir lebih jauh: bagaimana caranya agar sambalnya bisa dinikmati lebih banyak orang, termasuk diaspora Indonesia di luar negeri? Maka, tercetuslah ide memproduksi sambal dalam kemasan.
"Turning point-nya pada saat sudah Covid-19 mulai balik, orang mulai makan di luar lagi. Dan saat orang datang untuk makan ayam kita, ternyata mereka suka sambalnya. Dengan begitu, kita berpikir untuk fokus ke sambal aja," ujar Daniel.
Baca Juga: Libur Panjang Mei 2025, BRI Pastikan BRImo Siap Dukung Transaksi Digital Lancar
Keputusan itu terbukti tepat. Sambal Kawani tidak hanya sukses di pasar lokal, tetapi juga menembus pasar Taiwan dengan pesanan ribuan botol per pengiriman.
Menanggapi permintaan pasar, Daniel terus berinovasi. "Tahun ini, permintaan dari Taiwan tidak hanya untuk sambal bawang, tetapi juga untuk varian rasa baru. Oleh karena itu, kami mulai mengembangkan lebih banyak varian rasa sambal yang sesuai dengan selera pasar" jelasnya.
Upaya pengembangan varian sambal ini terbukti efektif dalam mendorong penjualan. Daniel mengungkapkan bahwa omzet saat ini mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada musim penjualan dan permintaan pasar, baik ekspor maupun lokal.
Melihat potensi besar di Asia, Daniel mulai menjajaki pasar Malaysia dan Singapura. Langkah ini didasari tingginya permintaan produk makanan Indonesia dari diaspora, terutama di Singapura dan Amerika Serikat. Meski saat ini pesanan masih bersifat jastip (jasa titip), Daniel optimistis dapat memperluas pemasaran dengan sistem bulking di masa depan.
Kesuksesan Sambal Kawani tak lepas dari dukungan Rumah BUMN BRI Jakarta, yang diikuti Daniel sejak 2022. Melalui program ini, ia memperoleh wawasan berharga seputar branding, strategi digitalisasi, dan pengelolaan keuangan.
Baca Juga: BRI Peduli Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 70 UMKM untuk Tingkatkan Daya Saing
"Biasanya di grup tersebut ada sesi sharingdengan topik berbeda yang sangat berguna untuk pengembangan usaha kita, mulai dari digital marketing, manajemen konten, hingga pengurusan sertifikasi halal," tuturnya.
Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa BRI tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan untuk memberdayakan UMKM.
"Peran aktif Rumah BUMN Jakarta dalam mendukung UMKM ini selaras dengan komitmen BRI dalam memberdayakan pelaku usaha melalui program pelatihan dan pendampingan. Rumah BUMN tidak hanya sekadar menjadi tempat pertemuan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan kapasitas dan kapabilitas yang membantu UMKM," pungkas Hendy.
Kini, produk Sambal Kawani telah berkembang menjadi 18 varian rasa, seperti sambal ikan roa, cakalang, cumi, oseng iga, teri pete, hingga chili oil. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Sambal Kawani optimis semakin berkembang.
PPDS Anestesi di RS Kariadi Dihentikan, Bagaimana Nasib Mahasiswa?2025-06-01 05:59
BKN Jelaskan Pendaftaran PPPK 2024 Bisa Pakai E2025-06-01 05:38
Teken Kerja Sama, Airbnb dan IHSA Angkat Potensi Wisata Tersembunyi Indonesia2025-06-01 05:35
Anies Sambut Baik Dukungan Sayap Partai Hanura2025-06-01 05:25
Diskriminasi Rekrutmen Masih Marak, Partai Buruh Desak Regulasi Tegas Soal Batas Usia dan Penampilan2025-06-01 05:20
Ahok Bocorkan Sumarsono Akan Jadi Plt Gubernur2025-06-01 05:12
Pengacara Firza Husein Persoalkan Foto Tak Berjilbab Tersebar2025-06-01 04:59
Geo Dipa Ajukan Arbitrase Terhadap Bumigas Energi kepada BANI2025-06-01 04:57
Anak Menelan Cairan Berbahaya? Jangan Langsung Dimuntahkan2025-06-01 04:39
Presiden Tunggu Surat MK Soal Pengganti Patrialis Akbar2025-06-01 03:40
Syarat Daftar Pengajar Praktik Guru Penggerak 2025, Lengkap dengan Jadwalnya!2025-06-01 06:01
Presiden Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi ASEAN2025-06-01 05:54
Lippo Kembalikan Dana Rp4 Miliar ke Konsumen Meikarta, Pembangunan Ditargetkan Rampung Juli 20272025-06-01 05:50
3 Cara Cek Saldo Program Indonesia Pintar, Bisa Siswa Lakukan dengan Mudah2025-06-01 05:43
Guru Besar UI Sebut Kebijakan Plain Packaging Berdampak Negatif pada Industri Rokok Legal2025-06-01 05:26
Mobil Hybrid dari China Diyakini Bisa Kalahkan Pabrikan Jepang, Gaikindo: Asal Harganya Terjangkau2025-06-01 05:24
Bau Tak Sedap dalam Pesawat, Penerbangan Maskapai Ini Dialihkan2025-06-01 05:14
Resmi Gantikan Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Telkom, Ini Profil Angga Raka Prabowo2025-06-01 05:09
Anak Menelan Cairan Berbahaya? Jangan Langsung Dimuntahkan2025-06-01 05:06
Jangan Pegang dan Cium Bayi Sembarangan, Ini 5 Bahayanya2025-06-01 04:20